Saturday, December 31, 2011

Menembak Target Jarak 1000 m dengan Senapan Angin


Ah….yang bener aja nih ? Menembak target jarak 1000 meter dengan Senapan Angin ?? Senjatanya merk apa kok bisa sampai sehebat itu ? Pelletnya apa ?? Sasarannya apa ??
Sumprit sumpah pocong bro, ini bener2 nyata bro……!!! Saya sering latihan kok !!! PENASARAN ..??????

Hehehehe….Nih, penjelasan dan metodenya :

Seni Perhitungan Ketepatan Menembak

MOA atau Minute of Arc atau arc minute merupakan standar perhitungan ketepatan menembak yang
diterapkan dalam angkatan bersenjata, kepolisian maupun olahraga menembak di Amerika Serikat. MOA ini juga digunakan oleh para petembak runduk dalam menghitung prakiraan ketepatan dalam pembidikan target.

Standar satuan penghitungan menggunakan standar terminology ilmu pasti yaitu derajat, menit (′), dan detik (″). MOA merupakan satuan dari ukuran angular/sudut pada busur lingkaran (angular measurement), setara dengan seperenampuluh (1/60) dari satu derajat. Satu derajat didefinisikan sebagai satu per tigaratus enampuluh (1/360) dari sebuah lingkaran, 1 MOA sama dengan 1/21600 dari jumlah busur dalam lingkaran, atau (π/10800) radian.

Digunakan pada medan dimana diperlukan satuan hitungan untuk mengekspresikan hitungan yang sangat kecil dari busur, seperti pada astronomi. Simbol SI untuk menandai menit arc atau arcminute adalah prime atau satu tanda koma diatas (′) (U+2032, & prime), atau dalam ASCII code digunakan satu tanda baca koma diatas (') (U+0027). Satu arcminute ditulis sebagai 1′. Juga pengertian arcmin atau amin atau, setidaknya, dengan circumflex /tanda koma diatas ( ).

Sub-divisi dari MOA adalah arcsecond (detik). Satu arcminute (menit) sama dengan 60 arcsecond (detik). Penandaannya dengan dua koma diatas (″) (U+2033).

Kegunaan Pada Senjata

Unit ini umum didapati dalam industri persenjataan dan literatur, terutama yang berhubungan dengan ukuran keakuratan senapan. Populer karena 1 MOA digambarkan kira-kira 1 inci pada 100 yard, jarak tradisional pada penjarakan target. Penembak dengan mudah menyetel alat bidiknya dengan mengukur jarak dalam inci pada lubang peluru yang diakibatkan oleh perkenaan peluru (impact point), dan menyetel pembidik dimana banyak MOA pada arah berlawanan. Kebanyakan pembidik sasaran dirancang untuk jarak jauh di setel dalam seperempat (¼) atau seperdelapan (⅛) MOA "clicks". Seperdelapan MOA sama dengan sekitar seperdelapan inci pada jarak 100 yard atau satu inci pada 800 yard.

Kalkulasi fisik sama dengan jarak yang setara dengan satu menit busur dapat dilakukan dengan persamaan: jarak persamaan = 2*tan(MOA ∙ π/21600)*jarak. Dalam contoh yang diberikan dan pengganti 3600 inci untuk 100 yards, 2*tan(1 MOA∙ π∕21600 )∙ 3600 inci = 1.04719756 inci.


Terkadang, akurasi senjata diukur dalam MOA. Hal ini memudahkan kondisi ideal, senjata mampu memproduksi secara berulang sekelompok penembakan dalam satu lingkaran, diameter dihitung dengan jumlah busur. (misalnya: "1 MOA rifle" akan mampu, dalam kondisi ideal dan terkunci dalam arah sasaran (vise) penembakan 1-inci grup pada jarak 100 yard, "2 MOA rifle", 2-inci grup pada jarak 100 yards, dst.) Namun demikian, penampilan ideal pada laboratorium balistik sering berbeda dengan hasil didunia nyata.
Pabrik senapan dan majalah senjata sering menyesatkan dalam menarik minat pembaca mengenai MOA senjatanya, term yang umum saat ini adalah "Sub-MOA", artinya penembakan dibawah 1 MOA. Ini sering berlebih pada grup tunggal dibandingkan rata-rata agar senjata mereka terdengar baik, dan sering melupakan faktor lain seperti recoil senapan (secara umum, hasil tembakan kurang akurat dengan senjata yang memiliki recoil tinggi disbanding senjata dengan recoil rendah).

Kartographi

Minutes of angle (dan sub-unit-nya, seconds of angle atau SOA - setara dengan seper-enampuluh dari MOA) juga digunakan dalam kartographi dan navigasi. Pada tingkat ketinggian air laut(sea level), sudut satu menit (sekitar lingkaran besar seperti katulistiwa atau meridian) setara dengan sekitar 1,15 mil atau 1.86 km, sekitar satu mil laut (kira-kira, karena permukaan bumi agak sedikit dempak pada ujungnya).

Posisi tradisional digunakan bilangan derajat, menit, dan detik dari sudut dalam dua ukuran: satu untuk latitude, sudut utara dan selatan dari garis katulistiwa, dan satu lagi untuk longitude, sudut untuk barat dan timur dari meridian utama. Menggunakan metoda ini, setiap posisi pada atau diatas permukaan bumi dapat dihitung secara tepat.

Namun, terkadang karena kekakuan natur dasar-60 dari MOA dan SOA, banyak orang saat ini lebih sering hanya menggunakan derajat dalam menentukan letak posisi, menggambarkan hitungan desimal dalam persamaan jumlah presisi. Derajat yang diberikan dalam tiga desimal digambarkan sebagai lebih presisi dibandingkan menggunakan derajat, menit dan detik.

Astronomi

Serupa dengan Kartographi, astronomi juga menggunakan arcminute. Derajat digunakan untuk mengukur deklinasi, atau jarak sudut utara atau selatan dari penginderaan garis katulistiwa. Arcsecond juga sering digunakan untuk menjabarkan parallax, karena sangat kecilnya sudut parallax.

Visi Manusia

Pada manusia, kemampuan untuk menanggulangi contoh spatial dipisahkan dengan sudut pandang dari satu menit dari busur dianggap sebagai visual acuity normal.

Kemampuan

Ketika dilakukan pengujian individual, kemampuan senapan runduk mungkin tidak terlihat keunikannya, atau ada kelebihan dibandingkan dengan senjata jenis lainnya. Tentu saja dari sudut pandang tersebut hanya terdapat sedikit perbedaan pada senapan khusus untuk penembak runduk dengan senapan untuk berburu.
Bila dilihat secara keseluruhan, terdapat keunggulan yang cukup besar pada senapan runduk dimana penembak runduk lebih dapat mendominasi sasarannya. Namun karena penembak runduk memiliki peran khusus harus dicatat bahwa keberhasilan penembak runduk akan bergantung pada keahlian dan kebiasaan berlatih dibanding pengguna senapan lainnya.

Akurasi

Berlawanan dengan kepercayaan yang populer, senapan runduk tidak perlu di karakteristikkan dengan pengecualian keakuratan – terutama bila dibandingkan dengan senapan olahraga sipil, dimana senapan olah raga sipil banyak yang mirip kemampuannya dengan senapan lain dikalangan kategori militer dan polisi.

Standar militer di Amerika ditentukan hanya 1 MOA, akurasi dari standar senapan runduk sering dikorbankan untuk menekan biaya dan kemampuannya menjadi kurang baik, termasuk perhitungan kemudahan operasional dan pemeliharaannya. Tingkat akurasi ini secara kasar diterjemahkan kedalam varian dari titik perkenaan peluru misalnya 8 inci pada jarak 800 yard, dimana diperhitungkan pada posisi tersebut efek mematikan pada manusia sudah memadai.
Tingkat akurasi untuk senapan polisi dicanagkan pada 1,5 MOA sampai yang tertinggi 0,5 MOA atau terkadang sampai 0,25 MOA (dengan biaya yang lebih tinggi).
Tingkat keakuratan 1 MOA untuk senapan polisi dirasa sudah sangat memadai karena dalam operasionalnya kontak senjata yang terjadi biasanya dalam jarak pendeki. Pada jarak 100 yard atau kurang, senapan dengan tingkat akurasi yang relatif rendah sekitar 1 MOA sudah cukup untuk menghantam target berukuran 1 inci secara berulang. Tingkat akurasi yang lebih tinggi diperlukan untuk moment-moment tertentu saja seperti untuk menghadapi target dalam jarak jauh.

Daftar jenis akurasi berikut dapat dijadikan sebagai perbandingan:
  • Pistol biasa kemungkinan memiliki tingkat akurasi antara 15 MOA dan 30 MOA.
  • Pistol high end memiliki kemampuan penembakan 4 MOA.
  • Senapan serbu militer biasanya memiliki kemampuan antara 3 MOA dan 6 MOA.
  • Senapan semi-otomatis sipil dan polisi keakuratan kurang dari 1 MOA sampai 4 MOA.
  • Senapan berburu memiliki keakuratan 0.5 sampai 3 MOA.
  • Senapan runduk standar militer 0,5 sampai 2 MOA
  • Senapan runduk polisi 0,25 sampai 1,5 MOA
  • Senapan tembak target (kompetisi) 0.1 MOA atau lebih tinggi lagi
  • Senapan untuk pengujian amunisi memiliki tingkat keakuratan yang paling tinggi dan dilengkapi dengan peralatan komputer untuk mengukur keakuratan.
Jarak maksimum efektif

Senapan runduk dikarakteristikkan memiliki daya jangkauan penembakan yang jauh dibandingkan dengan senapan biasa. Penembak tepat yang terlatih akan memperhitungkan berbagai faktor alam terhadap pencapaian jarak tembak efektif seperti gerak arah angin, perhitungan jarak target dan sebagainya. Senapan runduk juga memiliki keterbatasan pada bidang pandang akhir (line of sight) sebagaimana halnya senjata jenis penembakan langsung (direct fire) lainnya. Maka sering terlihat operator penembak runduk didamping oleh seorang personil observasi yang bertugas untuk menentukan jarak sasaran dan pergerakan serta arah angin.

Tidak seperti senapan runduk polisi, untuk versi militer diperlukan kemampuan jarak tembak efektif maksimum yang lebih jauh. Demikian juga halnya dengan senapan militer lainnya seperti senapan mesin, senapan serbu, senapan kontra penembak runduk, dan senapan penembak tepat (marksman) dipersyaratkan memiliki daya jangkauan efektif yang cukup jauh.

Senapan runduk militer yang populer (banyak digunakan oleh kalangan militer) adalah kaliber .30 seperti 7,76x51mm NATO (.308 Winchester) dan 7,62x54 R. Keahlian penembak akan sangat menentukan hasil yang dicapai untuk jarak maksimum yang efektif.

Pada senapan runduk militer dewasa ini terdapat tendensi bahwa penembakan dengan amunisi kaliber besar akan memiliki jarak efektif yang lebih jauh, misalkan kaliber .338 Lapua dan .50 BMG. Hal ini memungkinkan penembak runduk untuk mengurangi bebera risiko, dan mengurangi waktu saat berhadapan dengan lawan yang tidak memiliki senapan sejenis dengan yang ia gunakan.

Perkiraan jarak maksimum efektif dari amunisi umum saat digunakan pada senapan runduk:

Amunisi Jarak efektif maksimum
5,56x45mm NATO 400-600 meter
.243 Winchester 600 meter
7,62x51mm NATO 800-1000 meter
7,62x54R 900-1100 meter
.300 Winchester Magnum 900-1100 meter
.338 Lapua 1300-1600 meter
.50 BMG 1500-2000 meter

JARAK vs AKURASI. Senapan runduk akan menjadi tidak efektif saat target berada pada jarak yang sangat jauh dimana tembakan dapat meleset dari sasaran. Hal ini justru akan membahayakan misi penembak runduk tersebut ataupun misi yang didukungnya. Dalam situasi sepreti itu diperlukan senapan runduk dengan kemampuan jangkauan jarak tembak yang lebih jauh, seperti senapan anti material.

Sebagai contoh, dalam peran kontra-penembak runduk, petugas penembak runduk biasanya memiliki posisi diluar jangkauan penembak runduk lawannya, sehingga ia mampu untuk meminta dukungan penembakan senapan mesin kearah penembak runduk lawan. Senapan mesin dengan kaliber amunisi yang sama akan lebih efektif pada jarak tembak yang cukup jauh walaupun tingkat akurasinya rendah, namun biasanya hasil tembakan beruntunnya akan lebih efektif.

Contoh yang sederhana untuk mengilustrasikan , melawan perasaan intuisi, senjata yang kurang akurat dengan kaliber yang sama kemungkinan aktualnya memiliki jarak yang efektif dibanding senapan runduk:

Untuk target manusia dalam penembak runduk, petembak tidak membidik pada wujud manusianya, tetapi pada bidang lingkaran target. Bidang yang berhubungan dengan jarak, akurasi, dan lingkaran target, dengan memperhitungkan:
  • Lingkaran target (inci) x akurasi MOA = Jarak dalam meter
  • Jarak dalam meter / akurasi MOA = Lingkaran target dalam inci

Target senapan runduk

Perlu dicatat bahwa “lingkaran target” digunakan secara eksklusif saat bidang tembak “cone of fire" atau "group size" secara teknis lebih akurat. Sistem ini memiliki perbedaan yang tidak begitu penting.

Target senapan mesin

Lingkaran target umumnya berdiameter 8 inci, digambarkan sebagai lingkaran wilayah vital dari wilayah bahu manusia. Untuk kebanyakan petembak runduk memiliki kemampuan 1 akurasi MOA, jarak efektif maksimum (jarak dimana titik perkenaan peluru terjamin untuk berada diwilayah lingkaran 8 inci pada tembakan pertama) sekitar 800 meter.

Sebaliknya, penggunaan senapan mesin dengan amunisi yang sama dengan akurasi rendah hanya 6 MOA akan memiliki jarak efektif maksimum sampai sekitar 1.100 meter. Pada jarak tersebut dan keakuratannya, senapan mesin memiliki lingkaran bidang sasaran yang lebih besar sekitar 6 inci. Lingkaran target senapan mesin menjadi lebih besar karena jumlah penembakan yang dapat dilakukan lebih banyak, dengan penembakan secara acak dan berkelanjutan akan mendapatkan hasil perkenaan pada target didalam lingkaran bidiknya.
Dengan lebih luasnya lingkaran target maka jarak tembak akan dapat lebih tinggi dibandingkan senapan runduk yang harus diupayakan mengenai target pada penembakan pertama

Sniper militer andal dilatih secara khusus untuk bisa menembak bagian tubuh vital manusia dari jarak 1000 m dan merubuhkannya.. Banyak sekali faktor yang diperhitungkan untuk bisa menembak seperti itu : akurasi laras, kelembutan pelatuk, kualitas peluru, besar dan arah angin, suhu dan kelembaban udara, karakter trajectory peluru dari senjata, tipe penyangga, kemampuan dan presisi telescope, kekuatan bidikan mata, pengaturan helaan napas, detak nadi jantung, dll.

Ukuran2 dan faktor2 itu lantas kita adopsi dan kita eskalasi ke senapan angin. Atau tepatnya : miniaturisasi.

Artikel tentang hal tsb di atas saya temukan di internet, dan saya sudah lama praktekkan untuk latihan, tapi daripada teman2 gerah mencarinya di website, lebih baik saya paparkan singkat dengan bahasa yang lebih mudah.



Bagi senapan angin :

1.Jarak 1000 m bagi senjata api, -- dengan tingkat kesulitan dan factor yang sama – adalah setara dengan jarak tembak 34 meter bagi senapan angin.

2.Pada jarak 1000 m, besarnya badan manusia rata-rata, adalah setara dengan besarnya selongsong peluru senjata api caliber 9 mm diletakkan pada posisi berdiri, pada jarak 34 meter.

3.Faktor2 dan tingkat kesulitan yang berpengaruh pada perkenaan jarak tembak 1000 m senjata api sniper, setara dengan factor dan tingkat kesulitan perkenaan senapan angin pada jarak 34 m.

Ada hitungan2 matematisnya dan hitungan2 lainnya tentang bukti kesetaraan senjata api vs senapan angin pada 2 jarak dan 2 ukuran sasaran tersebut di atas. Kita gak usah pusingkan. Pokoknya kita terima aja deh bahwa miniaturisasi ini dan ukuran2nya sudah setara. Kita akui aja itung2an bule itu sudah benar.

Kondisi2 penembakan dan alat-alat / perlengkapan :

1.Senapan angin caliber .177 / 4,5 mm. Model dan tipe apa aja boleh. Sesuai yang Anda sudah miliki saja. Namanya juga just for fun, gak perlu repot2 banget.

2.Telescope. Minimal 4x32. Kalau punya yang 9x32 atau 9x40 ya boleh saja, bagus dan sah-sah saja. Harus pakai telescope. Gak pake telescope sasaran gak kelihatan. Supaya sama dengan sniper betulan.

3.Selongsong peluru caliber 9 mm sebagai sasaran tembak. Gak usah capek2 mencarinya, nih saya sertakan filenya, tinggal di print diatas kertas, ukurannya sudah tepat sama, dan sekali print jumlahnya banyak. 25 titik sasaran. Tinggal diwarnai. Warna hitam, supaya kayak Gerilyawan Vietcong. Hehehehe. Nhaa… enak to ?

4. Dudukan untuk mendudukkan sasaran. Terserah sampeyan aja, mau didudukkan di mana. Di kayu, tembok, beton, gedebok pisang, oke2 aja. Yang penting sasaran gak goyang2 ketiup angin.

5.Dudukan untuk sandaran senjata. Oya, menembaknya bersandar. Terserah juga mau pakai sandaran apa. Tripod, bantal, tangan, kaki, pasir, batu, pohon, please please aja. Bebas.

6.Pellet. Terserah Anda juga, pakai aja yang sudah terbukti paling cocok dan paling akurat dipakai di senjata Anda selama ini. Toh musuh yang ketembus peluru di kepala juga tidak mau pusing memikirkan peluru yang menembusnya merk apa …….

7.Posisi menembak. Namanya aja sniper, posisi nembaknya ya bebas. Boleh jongkok, duduk, tiarap, berdiri sandar, ndlosor, nungging ataupun mekangkang. Plis plis saja. Pake baju gillisuit spt sniper juga boleh. Mau kamuflase ditutupi aja pakai daun pisang dan daun waru juga boleh.

8.Oya, harus ada lahan minimal sepanjang 36 meter untuk praktek main sniper-sniperan ini. Gak punya ?? Halah. (makanya beli pekarangan yang luas hehehehe )

9.Teropong. Untuk mengevaluasi perkenaan sasaran.

Kalau semua sudah lengkap, ya udah, mulai menembak aja. Senginnya mau dizero di titik mana dan dengan cara bagaimana ya terserah aja sesukanya. Namanya sniper kan gak mungkin sebelum nembak musuh minta tolong musuhnya untuk diam mematung dulu karena mau menzero dulu supaya pas kena di kepala. Hwekekekkkkek.

Nembaknya dinilai / di-score. Kalau kena di sasaran (minimal harus menyentuh garis selongsong) dinilai HIT=1. Kalo sama sekali gak kena dinilai MISS = 0. Nilainya hanya 1 dan 0. Kena dan tidak kena.

Anda mengira gampang mengenai sasaran ?

Ok. Silakan mencoba. Evaluasi capaian score Anda, dan lihat apakah Anda pantas disebut Sniper yang berkarakter, atau hanya pecundang yang gagah-gagahan tukang menembaki burung emprit, burung gereja dan rambu-rambu lalu lintas.

Have a nice shooting day.

8 comments:

Kang Nash said...

Mantap bangets artikelnya......thank's infonya....izin share yaaaa...

Anonymous said...

Kalau ada beneran
Mau dong beli

Unknown said...

Mantaappp, share video latihannya dong gan :)
Jujur ga kena sama penjelasannya, kaya matematika :(

Unknown said...

Muanntabb......artikel sebagai pelajaran tambahan.....Thanx salam

Yawan said...

Wahhh sangar... Jenis apa yg bisa 500m saja.... Nggak usah 1000 m

Unknown said...

Apa cuma gua yg pusing mencoba memahaminya

Unknown said...

Anjing banget artikelnya

Unknown said...

Yang punya artikel gila pas buka hitung2 pantat lo

Post a Comment