Menghemat Uang Dengan Uang Kok bisa? Bisa, tetapi tidak semua orang bisa. Saya mau bertanya, mana yang lebih menguntungkan secara finansial, apakah Anda membayar seorang pembantu dengan gaji Rp 500.000 per bulan, atau Anda tetap mengerjakan pekerjaan rumah tangga sendiri? Apakah pengeluaran uang Rp 500.000 itu penghematan atau pemborosan? Mari kita analisa.
Jika Anda mengerjakan pekerjaan rumah tangga sendiri, Anda bisa menghemat uang sebesar gaji pembantu. Betul? Sebagian orang akan mengatakan betul, namun ada juga yang mengatakan tidak. Silahkan saja Anda kalkulasi. Lakukan kalkulasi dengan dua aspek, yaitu aspek pemasukan dan pengeluaran.
Skenario 1
Tidak Punya Pembantu:
Pemasukan = Nol
Pengeluaran = Nol
Punya Pembantu
Pemasukan = Nol
Pengeluaran = Rp 500.000/bulan
Skenario 2
Tidak Punya Pembantu:
Pemasukan = Nol
Pengeluaran = Nol
Punya Pembantu
Pemasukan = Rp 1.000.000/bulan
Pengeluaran = Rp 500.000/bulan
Pada skenario 1, memiliki pembantu jelas sebuah pemborosan. Namun pada skenario 2, memiliki pembantu justru penghematan, bahkan ada penambahan penghasilan. Apa yang membedakannya? Anda termasuk yang mana? Apakah kenario 1 atau 2?
Kenapa pada skenario 2 bisa menghasilkan uang? Sebab setelah dia punya pembantu, dia punya waktu luang dan waktu luang itu bisa menghasilkan uang sebesar Rp 1.000.000/bulan (ini hanya contoh saja). Kemudian dipotong biaya pembantu sebesar Rp 500.000/bulan. Pada ujungnya dia memiliki kelebihan Rp 500.000/bulan. Dalam kasus ini, punya pembantu adalah menguntungkan.
Jika Anda masih berpikir membayar pembantu itu sebuah pemborosan, artinya Anda masih belum produktif. Punya pembantu atau tidak, tetap saja tidak memberikan nilai tambah bagi diri Anda. Nilai waktu Anda artinya nol. Time is money tidak berlaku bagi Anda. Tapi… pada kenyataannya bukan begitu. Waktu Anda tetap memiliki nilai, hanya saja banyak orang yang tidak mengoptimalkan potensinya sehingga waktu seolah tidak berharga.
Saat Anda sudah merasa, waktu Anda begitu berharga. Anda bisa menghasilkan jutaan rupiah dari waktu senggang Anda, maka mengeluarkan uang untuk membayar pembantu atau (apa pun namanya) bisa menjadi sebuah penghematan. Semakin besar nilai waktu Anda, akan semakin besar penghematannya.
Kesimpulannya: Anda bisa banyak menghemat uang dengan mengeluarkan uang. Buatlah perhitungan, jika Anda membayar seseorang untuk mengerjakan pekerjaan Anda, berapa biaya yang dikeluarkan, berapa pemasukan yang akan Anda dapatkan. Kebanyakan orang hanya fokus “pada pengeluaran” saja sehingga takut membayar uang. Jika menguntungkan, bayarlah orang lain.
Bagaimana jika kalkulasi mengatakan sebaliknya? Artinya nilai waktu Anda masih rendah. Anda perlu meningkatkan nilai waktu Anda, artinya setiap tindakan Anda harus memiliki nilai sebesar mungkin. Ada rumusnya, saya sebut dengan Great Action Formula. Sudah baca ebook Great Action Formula? Gratis, download dengan cara mendaftar di Mailing List Anda Pun Bisa Jenius.
PS: Memiliki pembantu atau karyawan, kita juga sudah memberikan kontribusi positif pada masyarakat. Anda mengurangi pengangguran. okeh...(^_^)
http://www.rahmatst.info/bunga-rampai/menghemat-uang-dengan-uang/
Jika Anda mengerjakan pekerjaan rumah tangga sendiri, Anda bisa menghemat uang sebesar gaji pembantu. Betul? Sebagian orang akan mengatakan betul, namun ada juga yang mengatakan tidak. Silahkan saja Anda kalkulasi. Lakukan kalkulasi dengan dua aspek, yaitu aspek pemasukan dan pengeluaran.
Skenario 1
Tidak Punya Pembantu:
Pemasukan = Nol
Pengeluaran = Nol
Punya Pembantu
Pemasukan = Nol
Pengeluaran = Rp 500.000/bulan
Skenario 2
Tidak Punya Pembantu:
Pemasukan = Nol
Pengeluaran = Nol
Punya Pembantu
Pemasukan = Rp 1.000.000/bulan
Pengeluaran = Rp 500.000/bulan
Pada skenario 1, memiliki pembantu jelas sebuah pemborosan. Namun pada skenario 2, memiliki pembantu justru penghematan, bahkan ada penambahan penghasilan. Apa yang membedakannya? Anda termasuk yang mana? Apakah kenario 1 atau 2?
Kenapa pada skenario 2 bisa menghasilkan uang? Sebab setelah dia punya pembantu, dia punya waktu luang dan waktu luang itu bisa menghasilkan uang sebesar Rp 1.000.000/bulan (ini hanya contoh saja). Kemudian dipotong biaya pembantu sebesar Rp 500.000/bulan. Pada ujungnya dia memiliki kelebihan Rp 500.000/bulan. Dalam kasus ini, punya pembantu adalah menguntungkan.
Jika Anda masih berpikir membayar pembantu itu sebuah pemborosan, artinya Anda masih belum produktif. Punya pembantu atau tidak, tetap saja tidak memberikan nilai tambah bagi diri Anda. Nilai waktu Anda artinya nol. Time is money tidak berlaku bagi Anda. Tapi… pada kenyataannya bukan begitu. Waktu Anda tetap memiliki nilai, hanya saja banyak orang yang tidak mengoptimalkan potensinya sehingga waktu seolah tidak berharga.
Saat Anda sudah merasa, waktu Anda begitu berharga. Anda bisa menghasilkan jutaan rupiah dari waktu senggang Anda, maka mengeluarkan uang untuk membayar pembantu atau (apa pun namanya) bisa menjadi sebuah penghematan. Semakin besar nilai waktu Anda, akan semakin besar penghematannya.
Kesimpulannya: Anda bisa banyak menghemat uang dengan mengeluarkan uang. Buatlah perhitungan, jika Anda membayar seseorang untuk mengerjakan pekerjaan Anda, berapa biaya yang dikeluarkan, berapa pemasukan yang akan Anda dapatkan. Kebanyakan orang hanya fokus “pada pengeluaran” saja sehingga takut membayar uang. Jika menguntungkan, bayarlah orang lain.
Bagaimana jika kalkulasi mengatakan sebaliknya? Artinya nilai waktu Anda masih rendah. Anda perlu meningkatkan nilai waktu Anda, artinya setiap tindakan Anda harus memiliki nilai sebesar mungkin. Ada rumusnya, saya sebut dengan Great Action Formula. Sudah baca ebook Great Action Formula? Gratis, download dengan cara mendaftar di Mailing List Anda Pun Bisa Jenius.
PS: Memiliki pembantu atau karyawan, kita juga sudah memberikan kontribusi positif pada masyarakat. Anda mengurangi pengangguran. okeh...(^_^)
http://www.rahmatst.info/bunga-rampai/menghemat-uang-dengan-uang/
0 comments:
Post a Comment